profil Kecamatan BUBUTAN












1. letak geografis

Kecamatan Bubutan secara geografis terletak di wilayah Surabaya Pusat, dengan
ketinggian 4meter di atas permukaan laut.
   Kecamatan Bubutan dibatasi oleh beberapa Kecamatan yang berada disekitar Kecamatan Bubutan. 
Berikut ini adalah batas administratif Kecamatan Bubutan:
Sebelah Utara : Kecamatan Krembangan
Sebelah Timur : Kecamatan Genteng
Sebelah Selatan : Kecamatan Sawahan
Sebelah Barat : Kecamatan Krembangan dan Asemrowo

Kecamatan Bubutan terbagi atas 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Gundih,Kelurahan Jepara, Kelurahan Alon
-alon Contong, kelurahan , Kelurahan Bubutan,Kelurahan Tembok Dukuh. 

 Kecamatan Bubutan mempunyai 53RW dan 406 RT yang tersebar di lima kelurahan tersebut.

  2.Kondisi Fisik Wilayah

Kecamatan Bubutan mempunyai luas wilayah 375 Ha atau sekitar 3,75 km2
Sebagian besar wilayah di Kecamatan Bubutan merupakan yang padat penduduk.
permukiman permukiman ini umumnya berada di dalam gang sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Luas wilayah untuk permukiman penduduk mencapai 332,5 Ha atau sekitar 90% wilayah total Kecamatan Bubutan, sedangkan sisa luas wilayahnya merupakan kawasan pertokoan industry kecil.

Wilayah Kecamatan Bubutan merupakan wilayah yang cukup ramai, karena selain berada di pusat kota, 
di Kecamatan Bubutan juga terdapat stasiun kereta api Pasar Turi, Pusat Grosir Surabaya (PGS) dan BG Junction Mall.


3.Kependudukan

Banyak penduduk wilayah Kecamatan Bubutan menurut Jenis kelamin
hasil registrasi tahun 2010, seperti tergambar pada tabel di bawah ini:

Jumlah Kecamatan BubutanPenduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No                  Jenis Kelamin                                                         Jumlah
    
     1                    Laki-laki                                                       56.904 Orang
      2                  Perempuan                                                   57.227 Orang

                       Jumlah Keseluruhan                                      114.131 Orang


Sesuai data di atas, dapat dilihat bahwa Kecamatan Bubutan merupakan wilayah kepadatan penduduk yang cukup besar. Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan efek misalnya, perumahan kumuh atau padat penduduk.
 Data penduduk yang terdaftar di atas, belum termasuk penduduk musiman yang ada di wilayah Kecamatan Bubutan, pada umumnya penduduk musiman ini melakukan perpindahan atas dasar kebutuhan ekonomi dan harapan akan nasib yang lebih baik di kota dibandingkan dengan desa, yang disebut penduduk Urban. 

4.aspek ekonomi

menempati urutan pertama adalah penduduk yang tidak bekerja atau biasa disebut pengangguran. Pengangguran disebabkan oleh banyak hal, misalnya minimnya tingkat pendidikan, sedikit lapangan pekerjaan dan minim keahlian untuk membuat usaha sendiri. Ketiga hal tersebut merupakan sebab umum dari sekian banyak sebab yang menyebabkan adanya pengangguran. Pengangguran disini bukan diartikan tidak memiliki pekerjaan sama sekali, misalnya saha pekerja kasar yang hanya bekerja pada saat ada proyek, sisa waktunya adalah tidak mengerjakan apapun kecuali menunggu ada proyek-proyek selanjutnya.Jumlah terbesar kedua adalah penduduk yang bekerja sebagai pegawai swasta. Hampir semua daerah termasuk di wilayah Bubutan memiliki jenis usaha yang beragam, baik dari perusahaan yang berskala besar maupun kecil.Sebagaimana perusahaan berskala besar yang lazimnya membutuhkan banyak pegawai dari mulai marketing, produksi, distributor, percetakan dan lain sebagainya. Bahkan banyak pula perusahaan yang memperluas jaringan/jangkauan yang secara pasti menyerap banyak tenaga kerja.Yang menempati urutan selanjutnya yakni urutan ketiga adalah ibu rumah tangga. Yang dimaksud ibu rumah tangga pada wilayah ini, bukan berarti seorang ibu yang hanya melakukan urusan domestik, tidak sedikit ibu rumah tanggamelakukan usaha kerajinan tangan ataupun menjadi distributor barang jadi seperti pakaian, kosmetik, peralatan dapur dan lain sebagainya.Untuk urutan keempat dan seterusnya adalah bagian dari aktifitas penduduk sehari-hari, dari pegawai negeri, pelajar dan mahasiswa, buruh pabrik,anggota TNI, polisi dan sebagainya. Tampak dari data bahwa jumlah terkecil adalah nelayan dan petani yang jumlahnya sedikit, hal ini disebabkan karena letak Kecamatan Bubutan yang jauh dari pantai dan kota Surabaya mengalami peralihan dari tradisional menuju modernisasi sehingga menimbulkan berubahnya lahan pertanian menuju pemukiman padat penduduk.

5.Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semakin baik tingkat pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadikan semakin baik pula kualitas hidup masyarakat.
 pendidikan di Kecamatan Bubutan tergolong baik, dimana jumlah tingkat pendidikan tamat SMA yang sudah mencapai jenjang 12 tahun belajar, sesuai dengan target pemerntah. tingginya tingkat pendidikan menunjukkan tingginya kualitas hidup masyarakat Kecamatan Bubutan. hal ini dapat tercapai dengan baik dikarenakan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi warga yang tidak mampu,atau progra,m belajar sembilan tahun, dengan tetap tidak menghapuskan tingkat minimnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat.

6.Sosial Budaya

Kawasan Bubutan merupakan wilayah Surabaya Pusat dengan merupakan pusat kepadatan penduduk. segala macam fasilitas baik transportasidaat, pusat perbelanjaan, teknologi komunikasi, industri,pendidikan dan lain sebagainya tersedia di Kecamatan Bubutan.
Masyarakat di Kecamatan Bubutan adalah masyarakat yang heterogen,terdiri dari suku bangsa, agama, dan latar belakang yang berbeda. sebagai masyarakat kota, dipandang memiliki kecenderungan individualistik tinggi dibanding masyarakat desa. hal tersebut terjadi sebagai salah satu akibat tingginya mobilitas masyarakat perkotaan dan pemanfaatan teknologi komunikasi yang memudahkan hubungan antar masyarakat. Di sisi lain, masyarakat perkotaan tidak lepas dari adanya stratifikasi sosial, bahkan asumsi tersebut semakin terlihat dengan sebutan masyarakat tingkat atas, menengah, dan tingkat bawah.
Lapisan masyarakat dapat terlihat dalam wilayah perumahan elit yang terletak bersebelahan dengan perkampungan penduduk. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala yang universal yang merupakan bagian dari sistem sosial setiap masyarakat.
perubahan lain yang tampakdapat berkaitan dengan perubahan nilai sosial, norma sosial, susunan lembaga , kekuasaan dan wewesang interaksi sosial dan sebagainya. Proses adanya perubahan sosial dapat terlihat melalui ciri-ciri:
(1) tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, oleh karena itu perubahan pada masyarakat pasti selalu ada baik terjadi secara cepat ataupu lambat,
(2) perubahan terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, yang akan diikuti dengan perubahan pada lembaga sosial lain,
(3) perubahan sosial yang cepat,biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara untuproses penyesuaian diri,
(4) perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan ataupun spiritual saja.Sebagai wilayah yang mengalami peralihan dari tradisional menuju modern, merupakan salah satu bentuk perubahan mendasar. Dengan segala aktifitas yang merujuk pada sifat moderb yang terdapat pada wilayah ini seiring dengan teknologi yang semakin berkembang. Dengan adanya perkembanganteknologi mampu menghapus batas terotorial antar negara dan benua.Pula dengan adanya perubahan sosial tersebut juga adanya peralihan dari orientasi pasar tradisional menuju pasar modern atau market. Pasar modern dapat dijumpai hampir disemua Mall dan juga pertokoan yang ada pada wilayah Bubutan. dimana fungsi belanja tidak lagi belanja keperluan, tapi juga karena dipasar modern dilengkapi dengan fasilitas modern yang mmbuat nyaman, namun dengan harga terjangkau dan kualitas yang lbih bagus dibandingkan denganpasartradisional. Dengan adanya pola peralihan seperti di atas, telah menimbulkan beberapa konsekuansi besma bagi masyarakat dengan efek negatif fan positif yang harus dterima oleh masyarakat.

Komentar